RS Puri Cinere - Jumat,
8 April 2016
Jumah mubarokah bagi saya, suami dan keluarga, kenapa demikian? Karena saya memutuskan dan dengan kehendak Allah pula, pada tanggal tersebut saya dioperasi Caesar, sesuai tanggal dalam seminggu dari pilihan dokter.. Kenapa harus dioperasi Caesar? karena berat bayi yang menurut prediksi dan hasil USG Dr. Dewi Ratih, bayinya besar, hampir lebih 4kg. Posisi sungsang alias kepala berada diposisi atas perut ibu, dan kaki di dekat v*gina saya, sehingga dikhawatirkan akan susah kalau melahirkan secara normal, dan apalagi kalau dihitung bayi sudah masuk 10 bulan, lewat dari hari perkiraan lahir (HPL).
Jumah mubarokah bagi saya, suami dan keluarga, kenapa demikian? Karena saya memutuskan dan dengan kehendak Allah pula, pada tanggal tersebut saya dioperasi Caesar, sesuai tanggal dalam seminggu dari pilihan dokter.. Kenapa harus dioperasi Caesar? karena berat bayi yang menurut prediksi dan hasil USG Dr. Dewi Ratih, bayinya besar, hampir lebih 4kg. Posisi sungsang alias kepala berada diposisi atas perut ibu, dan kaki di dekat v*gina saya, sehingga dikhawatirkan akan susah kalau melahirkan secara normal, dan apalagi kalau dihitung bayi sudah masuk 10 bulan, lewat dari hari perkiraan lahir (HPL).
07.00
WIB
Pada
jam tersebut saya disarankan untuk sarapan terakhir untuk memulai puasa, makan
minum seperti porsi lunch untuk menjaga stamina menghadapi proses kelahiran Caesar.
07.30
WIB
Sampai
di Rumah Sakit, saya dipakaikan baju operasi, dan suster melakukan prosedur sebelum
operasi seperti mencukur beberapa bulu rambut yang tumbuh di perut saya dan di
sekitarnya. Dan melepas seluruh accessories seperti perhiasan dan jam tangan. Selanjutnya
bidan memberi saya masukan dan sharing tentang operasi tersebut, bahwa operasi
tersebut Insyaallah aman, asalkan kita juga bekerja sama dengan baik, tidak
tegang, takut supaya tensi tidak naik. Saat itu yang saya rasakan hanya
pasrah, cemas, deg - degan juga sih. Untuk mengurangi kecemasan, saya solat dhuha dan
banyak berdoa sama Allah agar operasi ini dilancarkan dan tidak ada komplikasi
apapun.
![]() |
Muka, tangan dan kaki Bengkak semenjak masuk bulan ke-9 |
8.30
WIB
Setelah
itu suster memberikan obat antibiotic agar tidak terjadi infeksi pada saat persalinan,
dan diinfus. Kemudian, Dokter ahli anestesi mendatangi saya untuk
menjelaskan beberapa prosedur anestesi yang akan dijalani, anestesi akan
dilakukan di bagian tulang belakang, dimana daerah pembiusan lokal sebagian, yaitu
bagian perut sampai kaki.
13.00
WIB
Setalah
selesai solat jumat, saya dibawa ke ruang tunggu operasi, suami, umi, tante dan mama
mertua saya mendampingi. Tetapi prosedur di rumah sakit ini tidak membolehkan siapapun
anggota keluarga bisa masuk ke dalam ruangan operasi. Padahal dalam hati saya
kepingin banget selfie sama baby dan papanya pada saat pertama kali kita
ketemu. Hihihi..
14.00
WIB
Saya
sudah diatas meja operasi, dan dokter anestesi bilang akan membius saya di
bagian tulang belakang, entah bagian mananya tetapi pada saat saya disuntik
dibagian tulang belakang saya, saya disuruh menunduk sambil berhadapan
dengan asisten operasi dan saya bilang "boleh ga sus saya peluk agar saya lebih
tenang?" dan suster tentu saja bilang "iya", supaya saya tidak tegang. Pada saat dokter memasukkan suntikan ke punggung saya, saya sambil baca al
fatihah dan tarik nafas panjang, Alhamdulillah yang dikeluhkan orang bahwa
suntiknannya sakit, atau obat biusnya tidak mau masuk, atau dokter anestesi salah
suntik atau bahkan ada yang bilang jarum suntiknya patah, tidak terjadi pada saya.
Malah saya ga nyangka ternyata proses penyuntikan obat bius tadi sudah selesai.
Alhamdulillah ya Allah..
Setelah
rebahan saya diolesi cairan dingin, baunya sih seperti bau betadine, dan kemudian lama - lama cairan itu sudah
tidak berasa dingin, dokter anestesi juga berkali - kali bertanya apa masih
bisa gerakin kaki saya, jika tidak berarti obat anestesi sudah bekerja. Dan
asisten dokter bertanya apa agama saya, dan setelah itu dipasangkan mp3 player lantunan ayat
al quran yang bikin saya terharu, netes air mata saya sambil ngebatin, kalau Allah ambil umur saya
sekarang karena melahirkan anak saya, saya ikhlas, asal anak saya lahir sehat,
selamat.
14.15 WIB
Dokter Dewi ratih datang bersama dokter lainnya, dan menanyakan apakah saya sudah siap operasi, ya siaplah, ini kaki aja udah ga tau kemana rasanya, masa belum siap juga hehehe.. ternyata sambil ngobrol ngalor ngidul dengan dokter lainnya. Dan kondisi saya juga serasa pusing, hampa, perut hanya seraya bergoyang – goyang sambil zikir tiba – tiba saya dengar suara tangis bayi, dan katanya itu bayi saya, dokter mengucapkan selamat, dan saya disuruh mencium bayi saya, saya kaget, haru, senang campur pusing, mual dan kedinginan. Selesai operasi saya dibawa ke ruangan observasi yang rasanya dingin sekali. Saya dibiarkan untuk menormalisasi fungsi tubuh saya, dan disitu mulai terasa, sakit cekit – cekit diarea perut dan nafas terasa sesak. Bahkan saya mulai bisa menggerakkan kelingking kaki saya. Sejam saya diobservasi, saya dikembalikan ke ruang kamar rawat, dan dipindahkan ke tempat tidur ruang rawat. Disitu saya agak kecewa dengan para suster Rumah Sakit, yaitu suster yang menggantikan baju operasi dengan baju rawat. Suster tersebut menyuruh saya untuk angkat pantat dan menggeser badan sendiri ke tempat tidur sebelahnya yaitu tempat tidur rawat. Boro – boro mau angkat pantat, gerak dikit aja sakitnya minta ampun. Yang lebih buat saya kesal lagi si suster bilang, “yaa namanya operasi Caesar bu, yaa begini rasanya, yaa sakitlah!” saking sakitnya saya mengangkat badan saya untuk pindah ke kasur sebelah, sampe bilang Allahuakbar berkali – kali.. kalah deeh yang mau perang hahaha.. Sumpah sakitnya ampun – ampunan.. Maksud saya juga tolong dibatu menyangga badan saya yang sudah rebah terkulai menahan sakit perut yang habis dibedah, sambil saya juga berusaha mengangkat diri sendiri. Masyaallah..
Dokter Dewi ratih datang bersama dokter lainnya, dan menanyakan apakah saya sudah siap operasi, ya siaplah, ini kaki aja udah ga tau kemana rasanya, masa belum siap juga hehehe.. ternyata sambil ngobrol ngalor ngidul dengan dokter lainnya. Dan kondisi saya juga serasa pusing, hampa, perut hanya seraya bergoyang – goyang sambil zikir tiba – tiba saya dengar suara tangis bayi, dan katanya itu bayi saya, dokter mengucapkan selamat, dan saya disuruh mencium bayi saya, saya kaget, haru, senang campur pusing, mual dan kedinginan. Selesai operasi saya dibawa ke ruangan observasi yang rasanya dingin sekali. Saya dibiarkan untuk menormalisasi fungsi tubuh saya, dan disitu mulai terasa, sakit cekit – cekit diarea perut dan nafas terasa sesak. Bahkan saya mulai bisa menggerakkan kelingking kaki saya. Sejam saya diobservasi, saya dikembalikan ke ruang kamar rawat, dan dipindahkan ke tempat tidur ruang rawat. Disitu saya agak kecewa dengan para suster Rumah Sakit, yaitu suster yang menggantikan baju operasi dengan baju rawat. Suster tersebut menyuruh saya untuk angkat pantat dan menggeser badan sendiri ke tempat tidur sebelahnya yaitu tempat tidur rawat. Boro – boro mau angkat pantat, gerak dikit aja sakitnya minta ampun. Yang lebih buat saya kesal lagi si suster bilang, “yaa namanya operasi Caesar bu, yaa begini rasanya, yaa sakitlah!” saking sakitnya saya mengangkat badan saya untuk pindah ke kasur sebelah, sampe bilang Allahuakbar berkali – kali.. kalah deeh yang mau perang hahaha.. Sumpah sakitnya ampun – ampunan.. Maksud saya juga tolong dibatu menyangga badan saya yang sudah rebah terkulai menahan sakit perut yang habis dibedah, sambil saya juga berusaha mengangkat diri sendiri. Masyaallah..
18.00 WIB
Sampai diruang rawat, saya disambut sama keluarga lengkap, bahkan direksi dan temen - temen kantor sedivisi saya semuanya hadir.. Hahahaha.... Terimakasih semuanya, doa dan ucapannya, ga nyangka! karena ni bayi benar - benar sangat amat dinanti. Sambil saya juga menanyakan kondisi bayi saya, ada dimana, saya pengin ketemu banget.
Saat itu kondisi saya bercucuran keringat padahal ACnya dingin, entah itu faktor obat atau gimana? yang jelas, badan saya lemas, gerah, dan belum bisa sepenuhnya menggerakkan kaki saya, serta luka Caesar saya mulai terasa sangat sakit karena pengaruh obat biusnya mulai hilang.
Sampai diruang rawat, saya disambut sama keluarga lengkap, bahkan direksi dan temen - temen kantor sedivisi saya semuanya hadir.. Hahahaha.... Terimakasih semuanya, doa dan ucapannya, ga nyangka! karena ni bayi benar - benar sangat amat dinanti. Sambil saya juga menanyakan kondisi bayi saya, ada dimana, saya pengin ketemu banget.
Saat itu kondisi saya bercucuran keringat padahal ACnya dingin, entah itu faktor obat atau gimana? yang jelas, badan saya lemas, gerah, dan belum bisa sepenuhnya menggerakkan kaki saya, serta luka Caesar saya mulai terasa sangat sakit karena pengaruh obat biusnya mulai hilang.
![]() |
Gak jadi IMD karena ASInya belum keluar sama sekali |
Dan
akhirnya, saya dipertemukan kembali dengan bayi yang kita namai "Neima
Shaquita Pradikta" yang artinya Pemberian dari Tuhan yang diberkahi.
Terimakasih yang Allah atas nikmat yang Engkau berikan ini, hidup kami menjadi
sangat sempurna.
Tanggal Lahir : 8 April 2016
Jam Lahir : 14:55 WIB
Berat Badan : 3250 gram
Lingkar kepala : 34 cm
Panjang : 50 gram
![]() |
Hello world namaku Neima Shaquita Pradikta |
No comments:
Post a Comment